Padang adalah kota yang tertua di pantai barat Sumatera di Lautan Hindia. Pada abad ke – 17 menurut sejarahnya kota Padang dihuni oleh para nelayan, petani garam dan pedagang. Dimana kota ini merupakan ibukota Provinsi Sumatera Barat yang terletak di pantai barat pulau Sumatera. Kota ini pada zaman dulu adalah kawasan yang menjadi titik kumpul berbagai aktivitas kehidupan, dimana kawasan ini menjadi tempat bertemunya berbagai etnis dan latar budaya yang berbeda.
Menurut PP No. 17 Tahun 1980, kota Padang berluas 694,96 km2 atau setara dengan 1,65 persen dari luas Provinsi Sumatera Barat, berada di antara 0o44’ dan 01o08’ LS dan 100o34’ BT. Kota Padang terdiri dari 9 Pulau dan 11 Kecamatan. Tata letak Geografis kota ini sekitar 51,01% berupa hutan lindung, 7,35% terdiri dari bangunan dan perkarangan, kemudian selebihnya berupa lahan pertanian dan permukiman.
Jika melihat dari wilayah daratan kota Padang yang memiliki ketinggian bervariasi, yakni antara 0 – 1853 meter diatas permukaan laut. Daerah tertinggi di kota tersebut adalah Kecamatan Lubuk Kilangan. Lalu kota ini juga memiliki banyak sungai, dengan sungai terpanjangnya yaitu sungai Batang Kandis yang panjangnya hingga 20 km. Kota Padang juga memiliki tingkat curah hujan yang mencapai 405,58 mm per bulan dengan rata-rata hujan 17 hari perbulannya dimulai pada tahun 2003. Suhu udaranya pun cukup tinggi berkisar antara 23-32 C di iang hari, dan 22-28 C di malam hari.
Kota Padang adalah salah satu kota yang dilirik oleh para investor karena memiliki keunikan tersendiri, dimana sektor properti di kota tersebut berbeda dari pasar properti ditempat lain karena adanya pembagian zona pada sektor properti di kota Padang. Zona-zona tersebut terdiri dari zona hijau, kuning dan merah terbagi di setiap kawasan-kawasan di kota Padang. Pembagian zona tersebut diberlakukan oleh Pemerintah Daerah agar dapat memberikan kemudahan bagi para investor dalam berbisnis properti di kota Padang. Sistem zonasi seperti mencuat paksa karena pernah terjadinya musibah gempa pada beberapa tahun yang lalu, dimana zona hijau mewakili kawasan yang memiliki dampak bencana paling rendah. Sedangkan zona merah adalah kawasan sekitar pesisir pantai yang memiliki resiko tinggi jika terjadi suatu bencana.
Disetiap zona memiliki harga pasar yang berbeda-beda seperti misalnya zona hijau yang memiliki harga jual tinggi karena dipercaya menjadi lokasi favorit para pembisnis untuk menjual rumah disana. Sedangkan zona merah adalah lokasi yang rentan akan bencana dimana harga jual rumah disana terbilang miring. Namun hal tersebut tidak membuat para investor menghindari sistem zonasi karena rumah adalah salah satu kebutuhan dasar setiap orang.
Onlist.id akan membantu anda untuk mendapatkan rumah impian di kota-kota besar termasuk kota Padang.