Tips Memilih Rumah Bebas Banjir

Memasuki awal tahun 2021 khususnya di bulan Januari, hujan mulai kerap mengguyur wilayah-wilayah rawan banjir. Curah hujan yang tinggi menjadikan warga khawatir akan datangnya banjir mengingat pada awal tahun 2020 lalu, banjir di kawasan Jakarta dan sekitarnya tidak dapat terelakkan. Meskipun sulit mencari kawasan hunian yang bebas banjir, namun setidaknya masih banyak perumahan yang selama ini selalu lolos dari rendaman banjir, Penting bagi Anda yang sedang mencari rumah untuk dijadikan hunian, untuk mengenali kawasan perumahan yang pernah dilanda banjir atau tidak.
Nah berikut langkah penting bagi Anda yang ingin membeli rumah agar terhindar dari kawasan langganan banjir: 

1. Lihat Peta Rawan Banjir

Sebelum membeli rumah, Anda sebaiknya melihat peta daerah rawan banjir. Dulu untuk mendapatkan informasi secara lengkap cukup sulit, tetapi kini di era keterbukaan informasi, Anda bisa mengaksesnya bahkan dengan duduk santai di rumah. Silakan masuk ke sejumlah situs internet sebagai referensi Anda untuk memantau dan mengetahui lokasi rawan banjir yang terjadi 5 tahun terakhir.

2. Survei Lokasi Rumah Secara Langsung

Memantau lokasi secara langsung adalah cara paling bijak dan tepat yang dapat Anda lakukan. Tanyakan kepada orang-orang sekitar mengenai keadaan lingkungan saat musim hujan. Cari tahu kondisi sungai dan saluran air limbah yang ada di sekitar lokasi. Anda perlu sedikit meluangkan waktu untuk mengeksplorasi lokasi secara menyeluruh. Lokasi perumahan yang berdekatan dengan sungai yang besar, berpotensi banjir sebab rentan meluap saat hujan. Pastikan juga kondisi saluran drainase memiliki sistem yang baik yaitu dapat mengalirkan air hujan dengan baik.  

3. Perhatikan Kondisi Bangunan Rumah

Hal penting yang juga harus Anda perhatikan adalah kondisi bangunan rumah. Konstruksi bangunan rumah menjadi faktor pendukung.

• Perhatikan konstruksi jalan cluster perumahan. Disarankan untuk berbahan paving block, yang dapat menyerap air.
• Pembuatan struktur bangunan diusahakan agar memiliki rasio yang cukup antara luas bangunan dengan sisa lahan hijau. Memang tidak ada patokan khusus untuk besar kecilnya rasio. Namun untuk rasio 35 persen bisa dikatakan cukup baik.
• Pemasangan pipa sebagai pengalir air hujan dari atap, harus dipasang sesuai dengan kapasitas volume air.
• Rumah harus memiliki lahan hijau, seperti taman. Fungsi taman selain sebagai estetika, ternyata dapat menjadi resapan air.