Tinggal di apartemen sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Apartemen menjadi pilihan sebagian besar masyarakat khususnya kaum milenial yang tinggal di kota. Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan bila memutuskan tunggal di hunian ini. Mulai dari keamanan 24 jam yang lebih terjamin, fasilitas lengkap, hingga faktor privasi yang lebih baik daripada tinggal di rumah petak.
Akan tetapi, tinggal di apartemen memiliki konsekuensi yang harus dihadapi termasuk soal biaya, lokasi, fasilitas, dan sebagainya. Biaya tinggal di apartemen tentu berbeda dengan ketika anda tinggal di rumah petak. Ada beberapa biaya yang yang dibebankan kepada setiap penghuninya. Lalu, berapa sih biaya yang harus dikeluarkan? Mari simak penjelasan berikut supaya anda paham.
Beberapa Biaya Tambahan Ketika Tinggal Di Apartemen
- Biaya Maintenance atau Iuran Pengelolaan Apartemen (IPL)
Tinggal di apartemen dianggap lebih praktis, tetapi untuk mendapatkan kepraktisan ini anda harus menyiapkan biaya maintenance. Dengan adanya biaya maintenance apartemen, tanggung jawab terhadap bangunan apartemen dan seluruh isinya menjadi urusan pengelola. Biaya ini disebut juga dengan Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL), dan dapat dihitung dengan rumus berikut ini.
Biaya IPL = Tarif Dasar IPL x Luas Unit Apartemen per m2
Berdasarkan rumus di atas, diketahui bahwa semakin luas apartemen, maka semakin besar pula biaya IPL yang harus dibayar. Biaya IPL ini digunakan untuk kebutuhan operasional, utilitas bangunan, dan lain-lain. Termasuk untuk membayar gaji karyawan yang bertugas, membayar asuransi, serta membayar jasa kebersihan dan keamanan. Tarif dasar IPL di setiap apartemen pasti berbeda-beda, sehingga anda harus memastikannya terlebih dahulu.
Contohnya tarif dasar IPL untuk sebuah apartemen adalah Rp15 ribu, maka biaya yang harus dibayar, yaitu sebagai berikut.
Biaya IPL = Rp15.000,00 x 40 m2
Biaya IPL = Rp600.000,00
Tarif dasar IPL tidak ditentukan secara sembarangan, tetapi berdasarkan kesepakatan dan persetujuan P3SRS. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain karakteristik dan usia gedung, jumlah unit apartemen, serta fasilitas internal.
- Sinking Fund
Jika Anda tinggal di gedung apartemen dan properti sewa, Anda mungkin diminta untuk membayar sinking fund atau dana cadangan melalui biaya bulanan yang ditetapkan. Memiliki sinking fund tidak hanya penting untuk pemeliharaan rumah Anda, tetapi juga menjaga nilai dan daya jual properti. Sinking fund disiapkan untuk menutupi biaya perbaikan, pembaruan dan penggantian, mulai dari pemeliharaan seperti penggantian atap. Misalnya, jika genteng jatuh dari atap, biaya servis akan menutupi biaya perbaikan genteng, sedangkan sinking fund akan menutupi biaya penggantian seluruh atap ketika saatnya tiba.
Jumlahnya tentu bisa diatur berdasar kesepakatan dengan penyewa apartemen. Namun, umumnya sinking fund apartemen dibayarkan setahun sekali atau diangsur tiap bulan di muka sebelum periode sewa dalam setahun selesai. Besaran yang ditetapkan yaitu berkisar 10 – 15% dari iuran pengelolaan. Jadi kalau misalnya apartemen Anda dikenakan biaya pemeliharaan rata-rata Rp15.000 per meter persegi. Kalau luas unitnya 40 meter persegi, biayanya sekitar Rp600.000 per bulan. Nah, biaya rata-rata dari rumus sinking fund adalah sekitar 10 – 15% dari biaya pemeliharaan tersebut.
- Biaya Tagihan Listrik, Air Dan Internet
Ketiga biaya ini bisa dibilang sangat penting Anda tanyakan saat survei apartemen. Sementara untuk biaya tagihan listrik per bulan apartemen menengah biasanya mencapai Rp500.000,00 sampai Rp1.000.000,00. Sedangkan untuk air, tarifnya sekitar Rp100.000,00 - Rp350.000,00, tentunya tergantung penggunaan. Jika Anda menggunakan layanan telepon dari provider tertentu, maka ada beban tagihan yang harus dibayarkan, yakni sekitar Rp250.000,00.
Rata-rata apartemen di kota-kota besar menyediakan akses wifi, namun jangan harap fasilitas tersebut bisa Anda gunakan secara gratis. Beberapa apartemen memasang tarif tertentu dengan pilihan besar kuota yang penghuni butuhkan, terlebih lagi saat ini orang-orang lebih banyak bekerja dan sekolah daring dari rumah. Kisaran biaya internet dasar paling murah yakni Rp290.000,00 dan belum termasuk biaya pemasangan. Biasanya tarif pemasangan antara Rp75.000,00 - Rp100.000,00 ditambah PPn sebesar 10%.
- Biaya Parkir Bulanan
Bila anda membawa mobil atau motor pribadi, pihak apartemen sudah menyediakan lahan parkir khusus dimana anda bisa dengan aman memarkir kendaraan tanpa takut hilang atau dicuri. Ketentuan pembayaran biaya parkir ini berbeda-beda tergantung dari kebijakan pihak apartemen. Ada apartemen yang sengaja menggratiskan biaya parkir, jatah satu lahan parkir gratis untuk satu unit apartemen. Namun anda akan dikenakan biaya tambahan untuk kendaraan kedua atau bahkan dibebankan biaya bulanan untuk semua kendaraan yang dimiliki. Rata-rata biaya bulanan parkir berlangganan apartemen berkisar Rp 20-100 ribu untuk motor dan Rp100-Rp 300 ribu untuk mobil.
- Biaya Renovasi Dan Dekorasi
Jika anda berencana membeli hunian vertikal di kota besar, ada baiknya anda menyiapkan dana ini. Memang tidak semua apartemen mengharuskan penghuninya untuk membayar biaya renovasi dan dekorasi. Namun pada umumnya, apartemen-apartemen di kota besar membebankan biaya ini kepada penghuni, apalagi jika apartemen yang ditempati adalah semi furnished. Kisaran harga renovasi atau dekorasi sebenarnya dihitung berdasarkan banyaknya area yang perlu direnovasi dan luas apartemen. Tapi, biasanya pihak apartemen mematok harga standar yang harus dibayarkan mulai dari Rp200 - Rp300 ribu.
- Biaya Laundry
Biaya laundry ini sifatnya tentatif, tergantung dari apakah lahan unit anda cukup untuk menampung mesin cuci dan anda memiliki waktu lebih untuk mencuci atau setrika pakaian. Jika anda memilih untuk menggunakan jasa laundry, maka perhitungan umumnya kiloan. Yaitu antara Rp8.000 sampai Rp10.000 untuk satu kilogramnya. Apabila tinggal sendiri, diperkirakan biaya cuci per bulan mencapai Rp100.000.
Simulasi Perhitungan Biaya Bulanan Apartemen
Selain biaya-biaya yang sudah disebutkan diatas, sebenarnya ada biaya lainnya, apalagi jika Anda menggunakan proteksi lebih untuk apartemen. Hal yang paling utama yang perlu Anda lakukan ketika sudah memutuskan untuk membeli apartemen adalah harga unitnya dan cicilannya. Untuk lebih jelasnya, kami berikan contoh studi kasusnya seperti ini:
Sebuah keluarga sepakat membeli apartemen tipe studio di Surabaya dengan harga Rp500.000.000,00. Lalu, mereka mengajukan KPA dan membayar DP 30%, untuk cicilan perbulannya sekitar Rp4.000.000 selama 10 tahun. Karena pihak P3SRS tidak menanggung semua kerusakan termasuk perabotan, maka mereka mengasuransikan apartemen dan perabotannya.
Biaya premi asuransi apartemen memiliki perhitungan sendiri, yakni:
Nilai Apartemen : Rp550.000.000 (bangunan & isi)
Rate : 0.2486%%
Premi : Rp550.000.000 x 0.2486%% = Rp1.367.300
Setelah mengetahui biaya wajib yang ditetapkan pihak apartemen dan ditambah dengan biaya lainya, maka rincian biaya apartemen bulanan yang harus mereka bayarkan, yaitu:
Jenis Biaya |
Nilai Pembiayaan |
Cicilan Apartemen |
Rp4.000.000 |
Biaya Premi |
Rp1.367.300 |
IPL |
Rp600.000 |
Sinking Fund |
Rp60.000 |
Tagihan Listrik |
Rp500.000 |
Iuran Air |
Rp100.000 |
Internet |
Rp290.000 |
Parkir |
Rp100.000 |
Total |
Rp7.0173.000* |
* total biaya tersebut merupakan ilustrasi semata, besaran pengeluaran dapat berbeda-beda