Ketika hendak membeli rumah, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) jadi pilihan banyak orang lantaran ketiadaan uang tunai yang cukup. Produk KPR juga semakin beragam, salah satunya KPR syariah. Lantaran dikeluarkan perbankan syariah, KPR syariah adalah tidak menggunakan skema bunga dalam aplikasinya. Dibandingkan dengan KPR bank konvensional, ada kelebihan dan kekurangannya ketika nasabah memilih menggunakan KPR syariah untuk membeli rumah.
Perbedaan antara KPR syariah dan konvensional yang paling mendasar dapat dilihat dari pengertiannya. KPR syariah mengadaptasi sistem jual-beli syariah atau prinsip akad Murabahah yang akan terbebas dari beban bunga dan riba. Sementara, KPR konvensional tidak terbebas dari beban bunga serta syarat dan ketentuan angsuran ditentukan oleh pihak bank yang memberikan kredit. Jika melihat dari pengertian KPR syariah dan konvensional ini, mungkin Anda sudah mulai mengira-ngira mana yang lebih untung. Namun, jangan terburu-buru, sebelum memutuskannya pastikan Anda mengetahui perbedaan lainnya supaya tidak salah pilih.
Tentu yang menjadi perbedaan signifikan selain beban bunga dan riba adalah proses transaksi dari kedua KPR tersebut. Pada umumnya, KPR konvensional melakukan transaksi berupa uang. Sementara itu, KPR syariah melakukan transaksi menggunakan barang, di mana barang yang dimaksud adalah rumah itu sendiri dan dilakukan dengan prinsip jual-beli (Murabahah). Secara detailnya, jika Anda membeli rumah dengan KPR konvensional, maka Anda akan membayar pinjaman ditambah dengan bunga KPR dan biaya lainnya. Sedangkan, kalau kamu menggunakan KPR syariah, misalnya Anda membeli rumah seharga 650 juta, maka bank syariah akan membeli rumah yang kamu inginkan, lalu menjualnya kepada kamu dengan cara mengangsur. Akan tetapi, pihak bank akan mengambil keuntungan dari penjualan rumah tersebut dengan mengambil margin keuntungan yang telah disepakati sebelumnya, misalnya 150 juta sehingga biaya yang harus kamu bayar adalah 750 juta selama masa tenor.
Jika dilihat dari bunganya, KPR syariah tidak membebankan bunga, melainkan akan langsung mengambil keuntungan dari margin penjualan rumah. Dengan demikian, biaya cicilan per bulannya sudah tetap. Sementara, bunga pada KPR konvensional akan terus mengikuti acuan fluktuasi suku bunga dari Bank Indonesia atau BI. Sebagai contoh, misalnya dua tahun pertama tingkat bunga KPR konvensional yang ditetapkan oleh BI sebesar 6%, berikutnya suku bunga mengembang menjadi 10%. Dengan demikian, beban bunga Anda akan berbeda-beda nominalnya. Mari beranjak kepada jangka waktu angsuran yang diberikan oleh kedua jenis KPR. Pada umumnya, KPR konvensional akan memberikan jangka waktu 5 – 25 tahun, bahkan ada juga yang sampai 30 tahun. Nah, kalau KPR syariah menerapkan sistem tenor dengan jangka waktu angsuran yang lebih pendek, yaitu 5 – 15 tahun. Perbedaan jangka waktu angsuran ini tentu bisa menjadi pertimbangan tersendiri bagi setiap orang.
KPR syariah dan KPR konvensional tentu memiliki regulasinya masing-masing mengenai pengaturan dendanya. Dalam hal ini, KPR syariah tidak mengenakan sanksi kepada nasabah yang telat melakukan pembayaran cicilan rumah baru. Untuk KPR konvensional, apabila nasabah terlambat atau menunggak pembayaran, maka akan dikenakan sanksi berupa denda sesuai dengan kebijakan bank tersebut.
Pembayaran uang muka dan akad atau perjanjian dari KPR syariah dan konvensional juga menjadi hal penting yang harus kamu perhatikan. Uang muka KPR syariah biasanya lebih ringan, yakni 10 – 15%, tergantung kebijakan setiap bank. Untuk akadnya sendiri dibuat berdasarkan hukum Islam, yaitu dengan sistem jual-beli atau murabahah. Sementara itu, untuk KPR konvensional biasanya uang muka yang harus dibayarkan minimal 20%. Kemudian, akad atau perjanjiannya dilandasi oleh hukum positif yang meliputi harga rumah, bunga pinjaman, cicilan per bulan, sampai jumlah yang dilunasi.
Demikianlah perbedaan antara KPR syariah dan KPR konvensional. Setelah membaca ulasan di atas, apakah Anda sudah menentukan jenis KPR apa yang akan Anda gunakan? Keduanya tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu, pastikan Anda memilihya sesuai dengan kebutuhan, ya!
Dapatkan Saran Properti dari Komunitas