Anda ingin mendirikan sebuah bangunan atau tempat tinggal? Memiliki cukup modal namun masih bingung menentukan lahan yang pas untuk digunakan sebagai tempat bangunan? Sebelum mendirikan bangunan seseorang harus paham mengenai jenis tanah yang sesuai dan kuat untuk bangunan tertentu. Kita tahu bahwa di Indonesia terdapat banyak jenis tanah mulai dari yang berpasir sampai tanah padas atau berbatu. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti dinding mudah retak, fondasi pecah, maka Anda harus tahu ciri-ciri struktur tanah untuk bangunan yang cocok bagi segala musim. Artinya tidak akan menimbulkan masalah saat ada bangunan di atasnya. Sehingga konstruksi lebih aman, bangunan tahan lama dan paling penting adalah tidak memakan banyak biaya dalam pengerjaannya.
Ketika ingin mendirikan sebuah bangunan maka pertama kali yang menjadi pertimbangan adalah bagaimana susunan tanah yang ada pada lahan tersebut. Apakah sesuai dan kuat atau labil. Untuk itu bagi Anda yang memiliki usaha dalam hal properti wajib tahu beberapa ciri susunan atau komponen tanah agar bangunan yang didirikan lebih kuat dan tahan lama. Ciri-ciri tersebut diantaranya adalah
Tanah yang memiliki tekstur remah cenderung mudah untuk digali. Hal ini akan memudahkan Anda saat membuat fondasi bangunan. Selain itu tekstur remah juga membantu ketika ingin menguruk lahan yang digunakan untuk menanam fondasi tersebut. Sehingga lebih padat dan fondasi tidak mudah bergeser di segala musim
Butiran ini berkaitan dengan bentuk struktur lapisan atas paling atas sekitar 10 cm. Pada saat Anda ingin mendirikan bangunan lihat dan perhatikan terlebih dahulu struktur paling atas tersebut. Jika tidak berbentuk bulir maka sebaiknya gunakan untuk usaha perkebunan. Karena sebuah bangunan akan lebih kuat jika model tanah rapat dan berbutir. Air langsung terserap dan intensitas kerusakan sangat sedikit.
Kondisi tanah yang seperti ini jangan diartikan sebagai tanah tandus. Struktur tanah yang bebas dari humus cenderung kelang. Sehingga pada saat pengerukan untuk fondasi tanah tidak akan longsor. Hal ini menjadi pertimbangan penting karena jika di awal pembangunan tanah sudah ada yang longsor maka ada kemungkinan kekuatan fondasi berkurang. Sehingga di kemudian hari bangunan mudah retak.
Hal ini masih berkaitan dengan tanah yang bebas humus. Untuk memastikan bahwa tanah memiliki kadar air sedikit maka coba untuk mengeruknya sedalam 1.5 meter. Jika di kedalaman tersebut ternyata masih dalam kondisi normal dan tidak ada resapan air maka tanah tersebut cocok untuk sebuah bangunan. Namun jika kondisinya berair usahakan untuk mencari tempat lainnya. Tujuannya untuk menghindari amblasnya fondasi karena kondisi tanah yang labil.
Struktur tanah untuk bangunan yang bagus yaitu tidak mengandung batu diameter 10 cm sampai pada kedalaman 1.5 meter. Artinya tanah tersebut benar-benar padat dan kelang. Sehingga konstruksi fondasi lebih kokok dan tidak bergerak. Tanah yang mengandung batu dengan diameter tersebut dapat mengurangi kekuatan cengkeraman fondasi dan dikhawatirkan bergerak sesuai kondisi alam. Oleh karena itu ketika ingin mendirikan bangunan pastikan betul struktur tanah tersebut.
Ciri-ciri di atas merupakan pertimbangan yang bisa Anda ambil ketika ingin mendirikan bangunan. Pastikan struktur tanah untuk bangunan terhindar dari sampah, batu atau komponen lain yang bisa menyebabkan kondisi tanah menjadi labil. Nah, jika Anda mempunyai keinginan untuk mencari tanah yang aman untuk bangunan segera saja konsultasikan dengan https://onlist.id/; platform properti terbaik di Indonesia dengan jaminan kualitas terpercaya.
Dapatkan Saran Properti dari Komunitas