Salah satu masalah yang kerap kali dialami para debitur adala kesulitan membayar kredit tiap bulannya. Hal ini bisa terjadi karena ukuran cicilan utang terkadang melebihi dari kapasitas yang telah diberikan. Sehingga akhirnya membuat banyak orang yang terjerat hutang dan tidak mampu membayarnya.
Masalahnya tidak selalu kondisi finansial, tetapi juga besar bunga, pelayanan lembaga kredit kurang baik, dan sebagainya. Jika anda mengalami hal semacam ini, refinancing adalah solusi buat masalah tersebut. Refinance dikenal juga sebagai cara untuk melakukan pengulangan kembali terhadap besarnya tenor biaya dan besarnya cicilan bulanan bunga. Selengkapnya tentang apa itu refinancing, jenis-jenis refinancing, dan contohnya dijelaskan sebagai berikut.
Pengertian Refinancing
Refinancing adalah cara pembayaran atau pelunasan pinjaman dengan mengajukan pinjaman baru yang bunganya lebih rendah. Hal ini dilakukan untuk meringankan pelunasan utang baik perorangan atau perusahaan. Cara ini dinilai akan meringankan dalam pelunasan utang, walaupun terkesan akan sama saja seperti ungkapan “gali lubang tutup lubang”. Akan tetapi cara ini lumrah dilakukan. Asalkan lebih cermat dalam mengatur pinjaman yang baru.
Dalam refinancing, cara pengajuan pinjaman baru bisa di lembaga penyedia pinjaman yang sama dengan utang sebelumnya, bisa tidak. Ini tergantung dengan ketersediaan layanan atau fitur refinancing di lembaga penyedia pinjaman tersebut. Dalam pengajuan refinancing, ada aset yang dibutuhkan sebagai agunan. Misalnya, mobil, motor, rumah, dan tanah.
Selain mengajukan pinjaman baru ke lembaga penyedia pinjaman, anda juga dapat melakukan refinancing dengan cara meminjam uang kepada teman atau keluarga. Hal tersebut bisa dilakukan dan cenderung tanpa bunga.
Tujuan Dan Manfaat Melakukan Refinancing
- Menurunkan Bunga Pinjaman
Alasan utama seseorang melakukan refinancing adalah ingin menurunkan berbagai biaya. Untuk melakukannya, anda perlu refinancing pinjaman dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan bunga pinjaman yang ada saat ini. Ada beberapa persyaratan untuk mendapatkan bunga pinjaman yang lebih rendah. Persyaratan tersebut salah satunya adalah memiliki skor kredit yang baik. Biasanya suku bunga lebih rendah dapat menghasilkan biaya bunga yang lebih rendah. Hal ini akan menghasilkan penghematan yang signifikan selama pinjaman berlangsung. Apalagi jika anda memiliki pinjaman dalam jangka waktu yang panjang dan berjumlah besar.
- Mengubah Syarat Dan Ketentuan Pinjaman
Refinancing tidak melulu soal tak bisa melunasi pinjaman. Ada juga yang memilih untuk melunasi pinjaman lama dan membuat yang baru jika ingin melunasi pinjaman lebih awal. Seperti yang kita tahu, beberapa pinjaman, seperti KPR, memiliki minimum tenor. Jika anda ingin melunasi pinjaman lebih awal dari tenor yang sudah disepakati, maka anda akan dikenakan denda. Nah, dengan ini, anda dapat mengatur ulang hal tersebut – baik mempercepat maupun memperpanjang tenor.
- Konsolidasi Hutang
Konsolidasi utang adalah upaya memadukan beberapa pinjaman tanpa agunan menjadi satu jenis pinjaman tetapi dengan nilai pinjaman yang lebih besar. Jika anda memiliki banyak pinjaman, menggabungkan semua pinjaman menjadi satu jenis adalah hal yang masuk akal. Apalagi jika pinjaman tersebut mendapatkan suku bunga yang lebih rendah. Dengan cara ini anda akan lebih fokus untuk melunasi pinjaman
- Membayar Pinjaman Jatuh Tempo
Beberapa pinjaman memerlukan pembayaran yang ketat dan harus tepat waktu. Tetapi, bagaimana jika Kamu tidak memiliki cukup dana untuk melakukan pembayaran dalam jumlah besar?, Refinancing dapat menjadi jawaban untuk kasus tersebut. Refinancing kredit akan menggunakan pinjaman baru untuk melunasi hutan yang ada. Dengan cara ini, anda bisa mendapatkan kelonggaran waktu untuk membayar hutang. Contohnya, beberapa pinjaman akan jatuh tempo dalam beberapa tahun ke depan. Dengan refinancing, anda bisa mengubahnya menjadi hutang jangka panjang dan tetap memiliki catatan kredit yang baik.
Jenis-Jenis Refinancing
- Cash-In Refinancing
Cash-in refinancing adalah jenis refinance yang di mana pembiayaan yang diberikan kepada debitur dalam bentuk uang tunai untuk melakukan pembayaran sebagian pinjaman atau hutang, sehingga jumlah hutang yang dimiliki semakin berkurang atau semakin kecil. Oleh sebab itu, refinancing jenis ini merupakan teknik refinancing yang paling mudah digunakan. Jadi, ketika anda memiliki tagihan pinjaman, bisa menjadikan cash-in refinancing sebagai solusinya.
- Cash-out Refinancing
Jika melakukan pinjaman terhadap aset yang sedang naik harganya, lakukan cash-out refinancing. Anda bisa mendapat uang tunai dan menggunakannya untuk keperluan lain sekaligus tetap punya hak milik atas aset yang diagunkan.
- Rate & Term Refinancing
Ini merupakan tipe refinancing yang paling umum dari penyedia pinjaman. Tipe refinancing ini akan melunasi pinjaman lama dengan pinjaman baru dengan bunga yang lebih rendah. Contoh rate and term refinancing misalnya mengajukan refinance ke lembaga kredit berbunga 7%, untuk membayar hutang berbunga 10%.
- Consolidation Refinancing
Consolidation refinancing sebenarnya mirip dengan rate and term refinancing, bedanya hanya terletak di skema transaksinya saja. Sebagai contoh, anda punya banyak hutang dengan bunga tinggi. Agar pembayaran bunganya tidak terlalu banyak, anda pun mengajukan refinancing ke satu lembaga untuk melunasi semua hutang berbunga tinggi yang anda punya.
Contoh Refinancing
Setelah membahas pengertian refinancing, OnList akan mengajak Anda mempelajari cara kerja refinancing. Pada dasarnya, refinancing dapat diterapkan dalam banyak konteks, tidak terbatas pada transaksi pinjam meminjam saja.
Sebagai contoh, anda membeli 30% saham perusahaan A dengan harga Rp10 miliar. Seiring perkembangan zaman, valuasi perusahaan A terus meningkat sampai nilai saham Anda mencapai Rp30 miliar. Kemudian datang orang lain ingin membeli saham Anda seharga Rp80 miliar. Dengan demikian, orang tersebut telah melakukan refinancing pada perusahaan A, dengan nilai pertambahan Rp50 miliar.
Jadi intinya, refinancing adalah kegiatan pendanaan ulang yang menghasilkan keuntungan lebih bagi penerima dana.
Waktu Yang Tepat Untuk Mengajukan Refinancing
Saat memutuskan refinancing, anda haruslah bijak dan cermat. Tidak boleh asal-asalan tanpa perhitungan. Hal ini karena sebenarnya, anda akan memulai utang baru, namun bebannya saja yang akan sedikit berkurang. Oleh sebab itu, bila sudah memiliki indikasi seperti di bawah, berarti sudah saatnya mengajukan refinancing.
- Dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, Anda hanya mampu membayar cicilan minimal kartu kredit.
- Ada rasa tidak nyaman dengan datangnya tagihan melalui surat, pesan singkat, telepon, ataupun ada debt collector yang datang ke rumah atau kantor.
- Total hutang atau tagihan kartu kredit melebihi 5 bulan pendapatan per bulan.