Buat Akun Atau Masuk
Beranda Beli Sewa Cari Listing Cari Agen

Pahami Tentang Interior Rumah Sebelum Anda Membangun Rumah


Apa Itu Interior Rumah?

Arti interior sendiri adalah merencanakan, menata, dan merancang ruang-ruang di dalam bangunan. Secara sederhana, interior adalah bagian dalam sebuah ruang berupa tatanan fisik, seperti perabot, untuk memenuhi kebutuhan sarana ruangan tersebut. Hal ini sebagaimana pengertian interior dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang memiliki arti sebagai bagian dalam gedung (ruang dan sebagainya) atau tatanan perabot (hiasan dan sebagainya) di dalam ruang dalam gedung dan sebagainya. Interior juga dapat berarti tatanan fisik yang dapat memenuhi kebutuhan akan sarana di dalam ruangan dan menentukan bentuk dari ruangan itu sendiri. 

Unsur – Unsur Interior

a. Garis (Line) 
Sebuah garis adalah unsur dasar seni, mengacu pada tanda menerus yang dibuat di sebuah permukaan. Dua titik bidang yang berbeda bila digunakan akan menjadi sebuah garis. Titik adalah dasar terjadinya bentuk yang menunjukkan suatu letak di dalam ruang. Titik tidak mempunyai ukuran panjang, lebar, atau tinggi. Oleh karena itu, tidak mempunyai arah gerak, dan terpusat.

b. Bentuk (Form) 
Bentuk adalah suatu sosok geometris tiga dimensi, seperti bola, kubus, silinder, kerucut, dan lain-lain. Bentuk memungkinkan pengguna ruang untuk menangkap keberadaan sebuah benda dan memahaminya dengan persepsi. Dari hal di atas, yang paling jelas adalah bentuk bidang primer, yaitu lingkaran, segi tiga, dan bujur sangkar. Lingkaran adalah sederetan titik-titik yang disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap sebuah titik. Segi tiga adalah sebuah bidang datar yang dibatasi tiga sisi dan mempunyai tiga sudut. Bujur sangkar adalah sebuah bidang datar yang mempunyai empat sisi yang sama panjang dan empat sudut siku-siku.

c. Bidang (Shape) 
Bidang adalah sebuah luasan yang tertutup dengan batas-batas yang ditentukan oleh unsur-unsur seni lainnya, yaitu garis, warna, nilai, tekstur, dan lain-lain. Dua garis sejajar yang dihubungkan kedua sisinya akan menghasilkan sebuah bidang. Menurut jenisnya, sebuah bidang terdiri atas tiga bagian: bidang atas, bidang dinding, dan bidang dasar.

d. Ruang (Space) 
Ruang adalah sebuah bentuk tiga dimensi tanpa batas karena objek dan peristiwa memiliki posisi dan arah relatif. Ruang juga dapat berdampak pada perilaku manusia dan budaya, menjadi faktor penting dalam arsitektur, dan akan berdampak pada desain bangunan dan struktur. Ruang memiliki panjang, lebar, dan tinggi; bentuk; permukaan; orientasi; serta posisi. Sebuah bidang yang dikembangkan (menurut arah, selain dari yang telah ada) berubah menjadi ruang. Berdasarkan konsepnya, sebuah ruang mempunyai tiga dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Sebagai unsur tiga dimensi di dalam perbendaharaan perancang arsitektur, suatu ruang dapat berbentuk padat. Dalam hal ini ruang yang berada di dalam atau dibatasi oleh bidang-bidang akan dipindahkan oleh massa atau ruang kosong.

d. Cahaya (Light) 
Cahaya adalah unsur interior yang berperan dalam mempengaruhi atmosfer ruang dan mendukung fungsi ruang. Pada ilmu interior, pencahayaan dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 

  1. Pencahayaan alami, adalah pencahayaan yang didapatkan dari sinar matahari langsung dengan menempatkan posisi bukaan jendela pada posisi yang tepat hingga cahaya dapat masuk ke dalam ruang. 
  2. Pencahayaan buatan, adalah pencahayaan yang memanfaatkan teknologi buatan manusia atau energi olahan seperti lampu dengan intensitas cahaya yang stabil dan beberapa varian warna.

e. Warna (Color) 
Semua warna dapat menimbulkan efek psikologis tertentu terhadap orang yang melihatnya. Dalam ilmu arsitektur dan interior, setiap warna dapat menimbulkan kesan berbeda-beda terhadap keberadaan sebuah ruang, seperti kesan gelap dan terang yang dapat mempengaruhi keberadaan sebuah ruangan.

f. Pola (Pattern) 
Pola adalah desain dekoratif yang digunakan secara berulang. Pola juga dapat disebut sebagai susunan dari sebuah desain yang sering ditemukan pada sebuah objek. Motif garis horizontal akan memperluas kesan ruangan, sedangkan motif garis vertikal akan meninggalkan kesan ruangan.

g. Tekstur (Texture) 
Tekstur adalah nuansa, penampilan, ataupun konsistensi permukaan atau zat. Tekstur juga berkaitan dengan material dan bahan yang digunakan. Material kayu akan menghangatkan ruangan, sedangkan material batu akan mendinginkan ruangan.

Komponen Dalam Interior

a. Lantai 
Lantai merupakan bidang bawah pada sebuah ruang. Lantai adalah bidang ruang interior yang datar dan mempunyai dasar yang rata. Sebagai bidang dasar yang menyangga aktivitas interior dari furniture yang ada, lantai harus terstruktur sehingga mampu memikul beban tersebut dengan aman, dan permukaannya harus kuat untuk menahan semua beban yang berada di atas nya baik aktivitas manusia ataupun beban mati. Lantai biasanya terdiri atas beberapa sublantai sebagai pendukung. Sublantai banyak digunakan sebagai tempat menyembunyikan kabel listrik, pipa, dan utilitas lainnya.

b. Dinding 
Dinding adalah bidang struktur vertikal yang biasanya berbentuk padat dan digunakan untuk membatasi area atau ruangan. Dinding adalah elemen arsitektur yang penting untuk setiap bangunan. Secara tradisional, dinding telah berfungsi sebagai struktur pemikul lantai di atas permukaan tanah, langit-langit dan atap. Dinding adalah elemen utama yang dengannya kita membentuk ruang interior. Bersama dengan bidang lantai dan langit-langit yang pelengkap untuk penutup, dinding mengendalikan ukuran dan bentuk ruang. Dinding juga dapat membentuk ruang interior. Bersama dengan bidang lantai dan langit-langit yang pelengkap untuk penutup, dinding mengendalikan ukuran dan bentuk ruang.Dinding juga dapat dilihat sebagai penghalang yang merupakan batas sirkulasi kita, memisahkan satu ruang dengan ruang di sebelahnya dan menyediakan privasi visual maupun akustik bagai pemakainya. Terdapat tiga jenis utama dinding struktur, yaitu bangunan tembok, dinding pembatas atau partisi dan dinding penahan (bearing wall). Dalam kontruksinya, dinding memiliki elemen struktural, isolasi, dan elemen finishing.

c. Langit-langit (Plafon) 
Plafon adalah elemen yang menjadi naungan dalam desain interior, dan menyediakan perlindungan fisik maupun psikologis untuk semua yang ada di bawahnya.Meskipun berada diluar batas jangkauan tangan kita dan tidak digunakan seperti halnya lantai dan dinding, langit-langit memainkan peran visual penting dalam pembentukan ruang interior dan dimensi vertikalnya.

d. Jendela 
Jendela merupakan elemen dari desain arsitektur dan interior yang menghubungkan, baik secara visual dan fisik, satu ruang ke ruang lain maupun bagian dalam ruangan dengan ruang luar seperti halaman ataupun view lainnya. Jendela merupakan salah satu bagian terang pada dinding sebagai penyatu ruang interior dengan ruang luar atau dengan ruang interior yang berada di sebelahnya. Jendela juga merupakan salah satu akses dalam pembentukan pencahayaan alami.

e. Pintu 
Pintu, dan jalan masuk memungkinkan akses fisik untuk kita sendiri, perabot, dan barang-barang untuk masuk dan keluar bangunan dan dari satu ruang ke ruang lain di dalam bangunan. Melalui desain konstruksi dan lokasinya, pintu dan jalan masuk dapat mengendalikan penggunaan ruang pandangan dari satu ruang ke ruang berikutnya dan masuknya cahaya, suara, udara hangat dan udara sejuk.

f. Perabot 
Perabot adalah salah satu kategori elemen desain yang pasti selalu ada di hampir semua desain interior.Perabot menjadi perantara antara arsitektur dan manusianya.Menawarkan adanya transisi bentuk dan skala antara ruang interior dan masing-masing individu.

g. Aksesoris 
Dalam desain interior merujuk pada benda-benda yang memberi kekayaan estetika dan keindahan dalam ruang. Aksesoris yang dapat menambah kekayaan visual dan rasa pada suatu tatanan interior dapat berupa: alat-alat dan obyek-obyek yang memang berguna, elemen- elemen dan kelengkapan arsitektur, dan benda seni dan tanaman. 

Cara Menata Interior Rumah 

  1. Jangan Membeli Banyak Barang
    Membeli banyak barang bukanlah hal yang baik, karena jika memiliki banyak barang nantinya akan bingung tempat untuk meletakannya dan pasti akan terasa sempit dan sesak. 
  2. Sesuaikan Tema Interior Dengan Suasana Rumah
    Sebelum membeli furniture pastikan anda memilih warna bentuk yang sesuai dengan suasana rumah anda, seperti warna cat, tema rumah, dan lain-lain. Agar rumah anda bernilai estetika dan enak dipandang
  3. Atur Atau Tata Furniture Agar Memudahkan Akses Untuk Berjalan
    perhatikan juga penempatan furnitur untuk menciptakan kenyamanan dalam rumah. Furnitur berupa meja, kursi, tempat tidur, lemari, dan furnitur berat lainnya perlu diatur dengan baik agar ruangan tidak terlihat sumpek. Selain itu, penempatan furnitur perlu diatur untuk memudahkan para penghuni ketika berlalu lalang. Hal ini akan memudahkan aktivitas dari satu area ke area lainnya.
  4. Letakkan beberapa hiasan
    Semisal membeli beberapa hiasan tanaman atau membeli barang barang yang bernilai estetika. Itu membuat rumah anda semakin nyaman.
  5. Buka akses untuk cahaya matahari
    Desain interior rumah sehat tidak akan lengkap tanpa adanya akses terbuka untuk cahaya matahari. Cobalah memasang jendela kaca yang tersebar di seluruh rumah. Anda dapat menikmati manfaat dari sinar matahari yang dapat menghangatkan tubuh dan menerangi seluruh bagian rumah.

Blog Populer Lainnya


Blog Terkait