Buat Akun Atau Masuk
Beranda Beli Sewa Cari Listing Cari Agen

Ketahui RAB Sebelum Mengajukan Kredit Pembangunan Ke Bank


Memiliki rumah yang nyaman dan menenangkan menjadi realitas yang tak bisa lagi dikesampingkan. Tidak sedikit orang lebih memilih untuk membangun rumahnya sendiri dari nol daripada membeli rumah. Hal ini disebabkan soal selera dan menyesuaikan kebutuhan masing-masing orang. Dalam membangun rumah tentu ada banyak hal yang harus diperhitungkan sebelum memulai pembangunan, misalnya harga bahan baku, upah pekerja, pajak, dan lain-lain.
Membangun rumah dari nol juga membutuhkan anggaran yang cukup untuk memulai pembangunan hingga rumah selesai dibangun. Hal ini terkadang juga menjadi halangan bagi beberapa orang dan memilih untuk mengkredit rumah. Kabar baiknya, saat ini bank dapat memberikan pinjaman bagi anda yang sudah mempunyai tanah dan ingin mewujudkan hunian impian anda. Pihak bank dapat menyetujui pinjaman hingga 80% dari total anggaran. Salah satu dokumen yang harus dipersiapkan adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Mungkin sebagian dari Anda belum tahu tentang RAB dan bagaimana cara membuatnya dalam membangun rumah. Oleh karena itu, simak artikel berikut ini 

Apa Itu Rencana Anggaran Biaya (RAB)?

RAB atau cost planning adalah rancangan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan pembangunan atau proyek konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor atau perorangan. RAB sangat diperlukan sebagai acuan dalam pengerjaan proyek konstruksi agar pembangunan berjalan lancar. Maka dari itu, dengan adanya RAB kamu dapat mengetahui berapa total perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah atau bangunan lainnya mulai dari awal hingga selesai.
Penyusunan RAB harus dilakukan dengan rinci dan jelas untuk memastikan dana dan bujet digunakan secara tepat. Selain itu, dokumen RAB ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan spesifikasi pekerjaan, peralatan kerja, dan tenaga kerja yang dilibatkan serta digunakan sebagai titik penentu harga awal, jika rumah ingin dijual kembali. Oleh sebab itu, penting untuk menghitung RAB sebelum kamu membangun sebuah hunian.

Tujuan Dan Fungsi RAB

RAB disusun dengan tujuan agar dapat mengetahui harga item pekerjaan yang akan digunakan sebagai pedoman untuk mengeluarkan biaya-biaya dalam masa pembangunan. Selain itu juga bertujuan supaya bangunan yang akan didirikan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
RAB memiliki fungsi yang penting dalam proses mendirikan sebuah bangunan. Penyusunan RAB yang tepat dapat membantu berjalannya sebuah proyek dengan lebih efektif. Setidaknya ada empat fungsi RAB yang dapat memudahkan pekerjaan Anda:

1. Menghitung biaya keseluruhan
Dalam RAB, seluruh pengeluaran akan tercatat secara rinci. Jadi biaya untuk material, upah pekerja, peralatan, dan biaya lainnya yang dibutuhkan dalam proses pendirian bangunan ditulis dengan lengkap dan detail.

2. Mendata material yang dibutuhkan
Dalam RAB harus dipastikan jumlah masing masing bahan yang dibutuhkan di setiap komponen pekerjaan. Jumlah material dihitung dengan berpijak dari volume pekerjaan. Pada perhitungan ini, pastikan tidak ada yang salah, sebab kesalahan perhitungan volume setiap item pekerjaan akan memengaruhi jumlah material yang dibutuhkan.

3. Dasar penentuan kontraktor
Berdasarkan RAB yang telah dibuat, maka akan diketahui jenis dan besarnya pekerjaan yang akan dilaksanakan.  Selain itu, akan terlihat juga pekerja dan keahlian apa yang diperlukan dan jumlah kebutuhan kontraktor. Sehingga bisa menentukan perlu mengambil jasa berapa kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan keseluruhan.

4. Menentukan peralatan yang diperlukan
Menjalankan sebuah proyek tentunya membutuhkan peralatan yang tepat. Untuk memastikan pekerjaan berjalan dengan lancar, RAB dapat membantu menentukan peralatan apa saja yang diperlukan selama proyek pembangunan berjalan.

Cara Menghitung RAB

Dalam dunia konstruksi dikenal dua cara menghitung RAB, yaitu sistem meter persegi dan sistem analisa harga satuan bangunan. Kedua sistem ini mempunyai plus dan minus masing-masing. Sistem meter persegi memiliki kelebihan dari segi perhitungan waktu yang lebih cepat, sedangkan sistem analisa harga satuan bangunan menawarkan tingkat ketelitian yang lebih baik. Berikut akan dibahas kedua sistem tersebut.

1. Cara Menghitung RAB dengan Sistem Meter Persegi
Kelebihan dari cara menghitung RAB dengan sistem per meter persegi adalah sistem ini menawarkan perhitungan waktu yang lebih cepat, sehingga tidak memakan waktu yang lama untuk menyusun RAB. Namun, jika ingin menggunakan cara ini pastikan anda menyiapkan data-data yang nantinya diperlukan, seperti data luas bangunan rumah dan harga bangunan untuk setiap meter perseginya. Selain itu, cara menghitung RAB dengan sistem meter persegi juga menuntut anda untuk menyesuaikan harga bangunan dengan waktu pengerjaan rumah, serta lokasi bangunan tersebut berada.
Contoh:
Misalnya, anda ingin membangun sebuah rumah dengan lebar 7 meter dan panjang 12 meter, maka luas bangunan adalah 84 meter persegi. Kita asumsikan saja harga bangunan per meter perseginya Rp3 juta. Selanjutnya, anda hanya tinggal mengalikan luas bangunan tadi dengan harga per meter perseginya, yakni 84 meter persegi x Rp3 juta, hasilnya Rp 252 juta.

2. Cara Menghitung RAB dengan Analisa Harga Satuan Bangunan
Berbeda dari sebelumnya, kelebihan cara menghitung RAB dengan analisa harga satuan bangunan adalah cara yang satu ini dianggap sangat mendetail, sehingga tingkat ketelitiannya lebih baik dari cara lainnya. Meskipun begitu, anda juga harus menyiapkan beberapa keperluan sebelum menggunakan cara analisa harga satuan bangunan, seperti membuat gambar atau denah rumah yang ingin dibangun.
Selain itu, anda juga harus membuat daftar spesifikasi bahan baku bangunan dan harganya, merinci daftar pekerjaan, mencantumkan upah tukang, serta menghitung volume item pekerjaan. Setelah semua data terkumpul, hitung volume masing-masing item berdasarkan gambar dan ukuran bangunan rumah, rumusnya dengan mengalikan volume serta harga satuan bangunan.
Contoh:
Misalkan asumsikan saja, ingin memasang ubin rumah seluas 40 meter persegi. Untuk mengetahui biaya pemasangan ubin tersebut, maka kamu menggunakannya dengan harga satuan ubin, misal Rp 90 ribu. Berdasarkan informasi di atas kita dapat mengetahui, bahwa total biaya pemasangan ubin rumah tersebut menjadi; 40 meter persegi x Rp 90 ribu = Rp 5,4 juta.

Cara Menyusun RAB Serta Hal-Hal Yang Harus Ada

Secara sederhana RAB disusun dengan memperhitungkan antara volume pekerjaan dan harga dari setiap satuan pekerjaan. Namun, dalam pembuatannya, RAB harus mencakup setidaknya lima elemen penting.

1. Persiapan Gambar Kerja Detail
Untuk pekerjaan konstruksi, gambar kerja detail atau biasa disebut detail engineering desain (DED) dibutuhkan untuk beberapa keperluan proyek, termasuk dalam penyusunan RAB. Gambar kerja detail dalam RAB ini akan membuat perhitungan volume pekerjaan menjadi lebih mudah.

2. Penghitungan Volume Pekerjaan
Setelah semua item yang diperlukan tersusun dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah menghitung volume pekerjaan. Penghitungan ini dilakukan dengan cara menghitung banyaknya volume pekerjaan dalam satu satuan, misalkan per m2, m3, atau per unit. Volume pekerjaan nantinya dikalikan dengan harga satuan pekerjaan, sehingga didapatkan jumlah biaya pekerjaan.

3. Menentukan Harga Tiap Unit
Setelah setiap item diperhitungkan volumenya berdasarkan satuannya, saatnya menghitung harga setiap item tersebut. Harga yang digunakan adalah harga yang setiap item sesuai dengan harga pasar di sekitar lokasi proyek. Sebagai contoh, harga satuan pekerjaan per tahun 2020 untuk pekerjaan pengecatan cat dinding adalah Rp. 10.500,- per m2, pekerjaan rangka atap adalah Rp. 110.000,- per m2, dan pekerjaan pemasangan plafon adalah Rp. 26.000,- per m2. 

4. Menghitung Biaya Pekerjaan
Setelah menentukan volume pekerjaan dan harga satuannya, biaya dari setiap elemen pekerjaan dapat segera dihitung. Caranya dengan mengalikan volume pekerjaan dengan harga tiap satuan. Contohnya pekerjaan pembuatan fondasi batu kali, Anda bisa menghitung volumenya sebesar 10 m3 dengan harga satuan sebesar Rp. 400.000. Maka dari sini Anda bisa mengetahui bahwa biaya pekerjaan pembuatan fondasi batu kali adalah 10m3 x Rp. 400.000= Rp. 4.000.000.

5. Menghitung Keseluruhan Biaya Dari Setiap Sub Pekerjaan
Harga tiap unit yang telah didapat digunakan untuk menghitung keseluruhan biaya dari masing-masing sub pekerjaan. Sehingga rincian dari tiap sub pekerjaan dapat dijumlahkan untuk mendapatkan total nilai dari keseluruhan proyek.

Contoh RAB Untuk Rumah 

No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
I PEKERJAAN PERSIAPAN        
1.  Pembersihan Lapangan  124,200 M2 3.871,88 480.886,88
2. Pasangan Bouwplank 26,400 M 19.470,50 514.021,20
3.  Biaya Air Kerja 1,000 Ls 150,000.00 150.000,00
          1.144.908,08
II PEKERJAAN FONDASI        
1. Galian Tanah fondasi 72,607 M3 37.812,50 2.745.437,54
2. Urugan Pasir Bawah fondasi 4,844 M3 129.125,00 625.487,96
3. Pasangan fondasi Batu Bata ad 1:4 15,278 M3 643.438,00 9.830,445,76
4. Urugan Tanah Kembali bekas Galian 18,152 M3 50.392,50 914.707,18
          14.116.078,44
III PEK. BETON BERTULANG Ad. 1:2:3        
1. Sloof Beton 15/20 2,643 M3 3.131.200,00 8.275.761,60
2. Kolom Beton 20/20 0,560 M3 3.131.200,00 1.753.472,00
3. Ring Balok Beton 10/15 0,425 M3 3.131.200,00 1.330.760,00
          11.359.993,60
IV PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN        
1. Pasangan Dinding Bata Adukan 1:4 150,32 M2 61.710,25 9.276.397,40
2. Plesteran Kolom adukan 1:2
0,00
0,00 M2 43.934,00  
3. Plesteran Dinding Bata adukan 1:4 300,65 M2 38.713,80 11.639.058,14
          20.915.455,54
V PEKERJAAN ATAP         
1. Rangka Atap Baja Ringan 75,504 M2 140.00,00 10.570.560,00
2. Atap Genteng Metal 125,00 Kp 29.500,00 3.687.500,00
3. Nok Genteng Metal 24,00 Kp 13.500,00 324.000,00
4. Screw Genteng 1,00 Ktk 50.000,00 50.000,00
5. Upah Pemasangan Genteng 75,504 M2 6.000,00 453.024,00
6. Lisplank 55,180 M    
7. Upah Pemasangan Lisplank 55,180 M 3.000,00 165.540,00
          15.250.624,00
VI PEKERJAAN LANTAI        
1. Urugan Pasir Bawah Lantai 5,135 M3 129.125,00 663.056,88
2. Floor Lantai Adukan 1:3:5 2,568 M3 775.250,00 1.990.454,38
3. Pasangan Lantai Keramik 30/30 44,750 M2 103.617,75 4.636.894,31
4. Pasangan Lantai Keramik 20/20 untuk kamar 1,800 M2 105.617,75 190.111,95
5. Pasangan Lantai Keramik 20/20 untuk teras 4,800 M2 105.617,75 506.965,20

6.

Rabat Keliling Bangunan ad 1:2:3   M2    
          7.987.482,71

Contoh RAB untuk Gedung/Kantor 3 Lantai

Blog Populer Lainnya


Blog Terkait