Buat Akun Atau Masuk
Beranda Beli Sewa Cari Listing Cari Agen

Aplikasikan Teknik Mural Di Dinding Rumah Anda


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mural merupakan lukisan pada dinding. Mural sendiri berasal dari kata Murus dalam bahasa Latin, yang memiliki arti dinding. Jadi, mural adalah cara melukis atau menggambar di dinding, tembok, dan permukaan luas yang bersifat permanen lainnya.
Adapun pengertian apa itu mural menurut ahli, Susanto, adalah lukisan besar yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektur. Jika dilihat, lukisan mural bisa berupa gambar kartun, manusia, maupun hewan. Mural tidak hanya berfungsi sebagai memperindah dan memberikan kesan yang menarik pada suatu lokasi atau tempat, tetapi juga berfungsi sebagai media promosi, bisa sebagai media propaganda, media edukasi dan bisa sebagai nilai ekonomi (Commission work).

Teknik-Teknik Pada Mural

  1. Teknik Proyektor
    Mungkin ini merupakan satu teknik yang terbilang paling mudah diantara teknik-teknik lainnya. Cara melukisnya ialah dengan memanfaatkan gambar yang keluar dari proyektor dan melukisnya. Dengan hanya mengikuti bentuk bayangan dan mewarnainya, lukisan mural dapat diselesaikan. Untuk menggunakan teknik ini, juga harus memperhatikan pencahayaan yang ada daam ruangan. Usahakan cahaya yang ada dibuat seminim mungin, agar gambar yang keluar dari proyektor terlihat dengan jelas. Sediakan obyek/konsep gambar yang akan dibuat, lalu proses via komputer agar outputnya muncul melalui proyektor. Kemudian atur ukuran dan tata letak dari bayangan gambar tersebut yang tampak di dinding. Pastikan juga bahwa penempatan proyektor dalam posisi rata agar gambar yang muncul pun tidak miring. Selanjutnya tinggal melukis sketsa dan mewarnainya sesuai obyek/konsep awal.
  2. Teknik Kertas Karbon
    Teknik kedua ini masih dapat dikategorikan sebagai teknik yang mudah, karena hanya cukup meniru gambar aslinya menggunakan kertas karbon, kertas transfer, atau kertas kopi. Teknik ini sangat direkomendasikan bagi pemula yang masih ragu untuk membuat mural dnegan goresan tangan sendiri. Tetapi, dalam menggunakan teknik ini juga harus berhati-hati karena kertas tidak boleh goyah sedikitpun. Selanjutnya mulai melapisi bagian dinding yang dijadikan tempat melukis dengan memakai beberapa lembar kertas karbon, dan rekatkan dengan selotip. Lalu print obyek gambar yang akan dilukis. Sangat disarankan untuk mengolah dahulu obyek agar menampilkan garis-garis tepinya. Tempelkan kertas print gambar diatas kertas karbon dan rekatkan dengan selotip. Untuk mengikuti obyek gambar, gunakan pensil dengan sedikit ditekan agar bayangan yang dihasilkan kertas karbon tercetak jelas di dinding. Terkahir, hanya tinggal menyempurnakan gambar saja.
  3. Teknik Skala
    Untuk teknik skala, sangat mirip seperti membuat peta. Dengan menggunakan perbandingan dalam skala tertentu agar gambar dapat diperbesar. Rancanglah terlebih dahulu konsep dinding kamar melalui software desain menggunakan skala yang tepat. Selanjtunya berikan garis-garis vertikal dan horizontal sebagai skalannya. Dan cetak hasil olahan desain tersebut. Beralih ke bidang dinding, buat garis-garis pada dinding yang akan dilukis sesuai ukuran skala yang telah ditetapkan sebelumnya. Lalu, lukis pola gambar sedikit demi sedikit mengikuti kotak-kotak skala. Jangan lupa untuk mewarnainya agar lukisan terlihat lebih indah.
  4. Teknik Langsung
    Teknik yang terakhir adalah teknik yang digunakan oleh pemural profesional dengan alasan menghemat waktu pengerjaan. Karena sudah terbiasa membuat mural, tidak ada kesulitan berarti saat membuat mural dengan konsep yang rumit sekalipun. Hasillnya, tentu saja terlihat indah dan tidak miring. Tetapi bagi yang merasa dirinya masih terbilang pemula, disarankan untuk menghindari teknik ini kalau tidak ingin membuang-buang waktu, biaya dan tenaga yang sudah dikeluarkan dengan percuma. Juga untuk menghindari timbulnya rasa penyesalan yang amat dalam setelah nekat mencoba teknik ini.
    Itulah ragam teknik yang saat ini diketahui dalam membuat lukisan mural. Tentu saja teknik termudah sekalipun membutuhkan konsentrasi yang baik. Juga keinginan kuat untuk menyelesaikan lukisan mural sangat dituntut. Jangan sampai mural yang dibuat terhenti ditengah jalan, maka waktu yang telah digunakan sebelumnya terasa sia-sia. Teruslah berkarya, dan jangan pernah menyerah dalam belajar.

Mural bisa dikatakan sebagai salah satu cara melukis pada media dinding. Pada desain interior modern, mural mulai banyak diaplikasikan untuk memberikan nilai seni yang lebih menarik dibanding wallpaper.
Kelebihan dan manfaat lukisan mural sendiri untuk dinding adalah pada nilai artistiknya yang lebih terkesan kreatif dan nyata. Tinggal pe er nya bagaimana cara membuat mural yang benar agar menghasilkan karya yang apik dan menawan. Kali ini akan mengulas untuk Anda tentang cara membuat mural pada dinding ruangan rumah minimalis.
Bila sebelumnya mural hanya sebagai penghias eksterior rumah, kini lukisan mural tersebut telah banyak diaplikasikan juga untuk interior. Selain menambah nilai estetika sebuah ruangan, mural juga dapat menciptakan kesan tertentu. Mungkin ini alasan sebagian besar orang mulai mengadopsi mural sebagai penghias interior.

Tahapan untuk membuat mural pada dinding rumah minimalis Anda:

  1. Menyiapkan Lantai Dan Kanvas Lukisan
    Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah meletakkan lembaran kanvas di atas lantai. Tutup seluruhnya, amankan kanvas dengan perekat dan pastikan itu tidak bergerak. Selain itu, singkirkan semua tempat saklar dan selimuti stop kontak listrik, tempelkan pita perekat di atasnya.Tempelkan perekat pada semua perangkat keras yang tidak bisa dihapus.
  2. Bersihkan Dinding
    Saat dinding masih dalam keadaan kering, bersihkan permukaannya dari debu dan puing-puing yang terlepas oleh proses pengampelasan. Kemudian cuci dinding menggunakan air hangat yang sudah dicampuri dengan deterjen. Lalu usaplah permukaan dinding tadi menggunakan spon atau handuk yang sudah dicelupkan ke cairan deterjen tersebut. Dinding yang bersih akan lebih mudah untuk dilukis dan akan memberikan hasil akhir yang lebih baik. Jika sudah, tunggu hingga dinding menjadi kering, atau Anda bisa mempercepat proses pengeringannya dengan mengarahkan kipas angin pada dinding yang baru dibersihkan tersebut.
  3. Gunakan Proyektor
    Jika Anda ingin menggunakan cara yang aman dan belum berani mengandalkan imajinasi secara langsung, Anda bisa menggunakan proyektor sebagai alat bantunya.
    Cari atau buatlah desain yang ingin digunakan sebagai mural. Cetak gambar tersebut dengan format hitam-putih, agar mudah untuk diproyeksikan. Kemudian pindai salinan tersebut, lalu cetak pada sebuah plastik transparan proyektor. Saat sudah mengecek kondisi dinding, atur posisi proyektor pada sebuah meja, posisikan ini berlawanan dengan dinding yang akan menjadi tempat mural.
    Matikan lampu, kemudian nyalakan proyektor. Letakan plastik transparasi tadi di tempatnya. Atur ukurannya sesuai dengan keinginan Anda. Ikuti jejak dari pantulan proyeksi dengan pensil. Ini adalah panduan Anda, maka ikuti sampai gambar Anda lengkap, kemudian nyalakan lampu dan Anda bisa balurkan cat diatasnya.
  4. Gambarlah Sketsanya
    Selanjutnya, Anda bisa memulai menjiplak sketsa gambar yang diproyeksikan ke dinding menggunakan kapur tulis warna. Tujuan penggunaan kapur tulis agar mudah dihapus, bila terjadi kesalahan.
    Di tahap ini, Anda bisa membuat outline atau sketsa untuk mural Anda. Dengan sebuah pensil di tangan, mulai gambarkan outline dari bentuk dasar di desain Anda. Jika membuat kesalahan pada gambar, bersihkan ini dengan penghapus karet dan perbaiki.
  5. Persiapan Sebelum Mengecat
    Salah satu tahap awal cara membuat mural yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggambar langsung di atas dinding. Membiarkan dinding untuk menjadi kanvas Anda dan menerjemahkan kreatifitas Anda. Melukis langsung ini bukan berarti Anda tak memiliki perencanaan, tak ada salahnya untuk riset beberapa ide desain mural sebelumnya agar Anda mendapat inspirasi.
    Apabila proses pembuatan outline telah selesai, Anda bisa memulai mewarnainya dengan cat. Saat sudah siap, mulai melukis dengan cat lateks atau akrilik. Pada titik ini Anda bisa bebaskan kreasi dan insting yang muncul.
    Mulailah untuk mengecat dari pinggir gambar, dan gunakan kuas kecil untuk mempertebal outline. Lakukan proses pengecatan dengan hati-hati. Proses ini memang memakan waktu lama, karena butuh kehati-hatian ekstra. Setelah mewarnai outline selesai, Anda bisa menyelesaikan pengecatan bagian dalam gambar.
  6. Siap Melukis
    Buka kaleng cat, dan siapkan cat dalam wadah sesuai porsinya, lalu tambahkan tinner secukupnya. Gambarlah obyek dari sektsa yang sudah Anda buat menggunakan cat dengan kuas kecil. Setelah itu, lanjut dengan memberikan sentuhan warna-warni dari sektsa tersebut. Saat sudah siap, mulai melukis dengan cat lateks atau akrilik. Pada titik ini Anda bisa bebaskan kreasi dan insting yang muncul.
    Warnai semua objek secara penuh. Revisi lukisan Anda, lalu perbaiki objek yang kurang seimbang maupun paduan warnanya. Saat menunggu cat kering, usahakan sterilkan ruangan dari anak-anak. Setelah cat kering, rapikan kembali semua barang-barang dan kembalikan lagi ke tempat sempurna.
    Pada dasarnya, untuk menghasilkan lukisan mural yang bagus perlu beberapa langkah yang mesti Anda lakukan. Diantaranya seperti yang sudah diuraikan di atas. Tentu Anda masih bisa menambahkan hal-hal lain yang memang diperlukan.
    Tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan. Saran kami, pilih model mural yang terbaik dan matching dengan konsep ruangan. Lalu lakukan pelukisan dengan hati-hati dan sepenuh hati agar hasilnya sesuai keinginan.

Beberapa ruangan di rumah yang cocok untuk diaplikasikan teknik mural:

  1. Teras belakang rumah
  2. Ruang bermain anak
  3. Kamar tidur
  4. Ruang keluarga
  5. Ruang lukis
  6. Ruang tamu

Nah sudah tau kan apa itu teknik mural dan bagaimana cara membuatnya. Jika kalian merasa tidak bisa membuat mural, kalian bisa menyewa jasa pelukis mural untuk melukis dinding rumah anda.

Blog Populer Lainnya


Blog Terkait